Jakarta – Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa kemampuan perusahaan listrik negara memangkas utang senilai Rp 65 triliun dalam dua tahun terakhir menimbulkan para karyawan perusahaan turut memperoleh kemakmuran.

Sebagaimana diketahui total keseimbangan utang PLN pernah mencapai Rp 450 triliun. Namun, kata Darmawan, dengan efisiensi yang mana digunakan terus digencarkan beberapa tahun terakhir serta perbaikan tata kelola perusahaan dengan menjalankan proyek kerja sejenis yang digunakan kredibel menyebabkan neraca keuangan perseroan makin sehat.

“Sebagai korporasi kita mampu kurangi utang kita Rp 65 triliun. Dalam kondisi Covid kita mampu metamorfosis digitalisasi pembangkit, keuangan, distribusi, pelayanan, pelanggan, sistem lelang, sistem pembayaran juga lainnya,” ucap Darmawan dalam acara Program Leadership Award 2024, Kamis (5/10/2024).

Dengan berbagai metamorfosis kegiatan kegiatan bisnis yang tersebut mana dilaksankan selama ini, ia mengklaim sistem perusahaan kelistrikan PLN sudah lama berjauhan lebih besar besar kokoh. Ujungnya adalah karyawan yang tersebut bekerjanya mampu memperoleh peningkatan kesejahteraan di tempat area saat banyak perusahaan yang digunakan memangkas karyawan atau pemotongan gaji.

“Transformasi ini juga berbuah manis dalam tempat mana tingkat kesejahteraan pegawai PLN juga meningkat mendadak selama dua tahun ini kendati pada luar sana cuaca panas lalu kering kerontang di area tempat dalam PLN masih terjadi hujan lalu juga air mengalir secara jernih kemudian deras,” tegas Darmawan.

Ia pun memastikan, perubahan fundamental ini akan memperkuat perbaikan bidang usaha PLN ke depan, meskipun sebagai sebuah perusahaan terbatas atau PT yang dimaksud mana terus melaksanakan kinerjanya untuk memperoleh profit sambil melaksanakan tugas negara sebagai pemegang peranan fungsi BUMN.

“Dengan tingkat kesehatan finansial perusahaan yang tersebut dimaksud makin baik, ekspansi perusahaan yang mana sehat, serta lancar menyebabkan PLN akan semakin sehat dalam masa mendatang tentu semata kesejahteraan pegawai PLN yang tersebut yang katanya sudah luar biasa ini baru awal akibat ke depan insya Allah akan lebih banyak lanjut sejahtera,” ucapnya.

Sebagai informasi, PLN mencatatkan kinerja positif pada Semester I 2024 ini. PLN membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 25,92 triliun pada periode itu, melonjak 49% dibandingkan capaian pada periode yang digunakan mana mirip tahun lalu sebesar Rp 17,38 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasikan PLN, peningkatan laba periode berjalan ini dipicu oleh lonjakan pendapatan bidang usaha sebesar 11% menjadi Rp 234,52 triliun selama Januari-Juni 2024 dari Rp 211,66 triliun pada periode yang mana sebanding 2022.

Pendapatan bidang usaha ini terdiri dari lonjakan pemasaran tenaga listrik yang mencapai Rp 159,97 triliun, lalu penyambungan pelanggan Rp 584,3 miliar, subsidi listrik pemerintah Rp 32,07 triliun, pendapatan kompensasi Rp 37,86 triliun, kemudian lain-lain Rp 4 triliun.

Sementara total keseluruhan beban usaha meningkat menjadi Rp 202,23 triliun dari Rp 175,48 triliun. Dengan demikian, laba usaha turun menjadi Rp 32,28 triliun dari Rp 36,18 triliun pada Semester I 2022.

Namun demikian, perseroan mendapatkan keuntungan kurs sebesar Rp 11,24 triliun pada Semester I 2024, dari kerugian kurs Rp 5,35 triliun pada Semester I 2022.

Adapun beban keuangan pada Semester I 2024 sebesar Rp 11,03 triliun, naik dari beban keuangan pada periode yang identik 2022 sebesar Rp 9,73 triliun.

Dengan demikian, laba sebelum pajak pada Semester I 2024 sebesar Rp 33,01 triliun, naik 51% dari Rp 21,91 triliun pada Semester I 2022.


Share:

Tinggalkan komentar