Kepala Badan Pangan Nasional () Arief Prasetyo Adi memberikan pesan kepada Kementerian Pertanian () pada tengah isu korupsi yang mana menyeret nama Menteri Pertanian .
Arief berpesan dalam kondisi seperti ini Kementan juga Bapanas harus saling bergandengan tangan lalu saling mendukung. Selain itu, kedua lembaga juga harus sama-sama tetap fokus untuk mengurus ketahanan pangan.
“Kita gak boleh saling menjatuhkan lalu gak support. Ini waktunya soalnya. Kita di dalam area Bapanas untuk fokus CPP (cadangan pangan pemerintah). Kalau sanggup diproduksi dalam negeri, ini akan keren sekali,” kata Arief di dalam tempat kompleks Kementan, Kamis (5/10).
Ia juga mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk selalu menjaga distribusi pangan pasca panen. Adapun untuk distribusi pangan ini pemerintah juga melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurut Arief, dengan kolaborasi ini nilai tukar pangan dapat jadi tetap terjaga.
“RNI (PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD) cuma sudah dapat subsidi bunga hemat Rp1,5 triliun. Jadi pelan-pelan ini kita bangun CPP,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arief pun menanggapi jika kelak dirinya ditunjuk jadi menteri pertanian menggantikan Syahrul. Maklum, beredar kabar bahwa Syahrul akan mundur dari posisinya saat ini.
“Astagfiruallahalazdim. Di situ kan ada Pak Harvick (wakil menterin pertanian), ada yang digunakan ad interm. Ada banyak tokoh lain yang mana dimaksud mampu semata berkontribusi lebih tinggi banyak baik. Saya ngurus badan pangan nasional,” ucap Arief.
Syahrul saat ini terseret kasus dugaan korupsi dalam tubuh Kementan. Korupsi terkait permasalahan penempatan pegawai.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah pernah dikerjakan menemukan tiga klaster terkait dugaan korupsi dalam lingkungan Kementan. Yang diselidiki saat ini merupakan klaster pertama.
Puluhan pihak terkait sudah pernah dijalankan diklarifikasi dalam proses penyelidikan dugaan kasus korupsi tersebut. Satu di area tempat antaranya ialah Syahrul.
Berdasarkan informasi hasil gelar perkara yang mana dimaksud diterima CNNIndonesia.com, pimpinan KPK menyepakati Yasin Limpo serta dua pejabat Kementan lainnya sebagai tersangka.
Status tersangka itu pun sudah dikonfirmasi Menko Polhukam Mahfud MD.
Namun dalam tengah kabar penetapan tersangka itu, Syahrul sempat dikabarkan ‘hilang’ dalam area Eropa.
Informasi ‘hilangnya’ Syahrul itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi di tempat area Komplek Istana Negara, Selasa (3/10) kemarin.
Ia mengatakan belum tahu keberadaan Syahrul hingga Selasa lalu. Padahal, Syahrul serta rombongannya harusnya sudah kembali ke Indonesia pada Sabtu (30/9) atau Minggu (1/10) lalu.
Ia mengatakan kontak terakhir yang mana digunakan dilakukannya dengan Syahrul Yasin Limpo adalah sebelum menteri dari Partai Nasdem itu berangkat ke Eropa beberapa waktu lalu. Namun sehari setelah kabar itu, Syarul tiba pada Tanah Air.
Pihak imigrasi Soekarno-Hatta mengatakan politikus NasDem itu tiba di tempat area Bandara Soekarno Hatta pada Rabu (4/10) pukul 18.00 WIB dengan menggunakan pesawat Singapore Airlines (SQ 964).
“Proses pemeriksaan keimigrasian dikerjakan pada pukul 18:41 WIB melalui konter WNI bernomor 1,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, Muhammad Tito Andrianto kata Tito dalam siaran pers yang digunakan mana diterima CNNIndonesia.com, Rabu (4/10).
Dari bandara Soetta, Syahrul langsung menuju markas DPP NasDem yang dimaksud berada pada Gondangdia, Jakarta Pusat.
Tinggalkan komentar