Jakarta – Selain tuna kemudian udang yang dimaksud mana menjadi komoditas perikanan ekspor utama Indonesia, Kementerian Kelautan lalu Perikanan (KKP) mengungkapkan beberapa komoditas perikanan lain yang digunakan yang disebut menyumbang ekspor terbesar, diantaranya cumi, sotong, gurita, tilapia, lalu rumput laut.

“Kalau tuna iya, udang apalagi. Udang itu hampir 35% ekspor kita. Yang pertama udang, kedua tuna, kemudian cumi, sotong, gurita, tilapia, rumput laut masuk juga,” kata Direktur Pemasaran PDSPKP KKP Erwin Dwiyana saat ditemui pada dalam Kantor KKP Jakarta, Kamis (5/10/2024).

Erwin menyebut ada lima negara utama tujuan ekspor komoditas udang, diantaranya Amerika Serikat (AS), kemudian Jepang, China, negara-negara ASEAN, dan juga juga Uni Eropa.

“Kalau pengembangan pasar ekspor ini kan sekarang kita lihat. Jadi pertama kita tentu membuka akses seluas-luasnya supaya produk-produk Indonesia itu masuk ke pasar luar,” ujarnya.

Lantas, bagaimana cara membuka akses pasar seluas-luasnya? Erwin menyampaikan, pertama dengan melakukan pertemuan kenegaraan, baik dengan bilateral antar dua negara, maupun dengan regional.

“Apa yang digunakan dibahas? Pertama, bagaimana menurunkan pos tarif, tarif bea masuk kita kesana harus diturunkan. Kedua, bagaimana kita mampu mengharmoniskan standar mutu yang tersebut dimaksud sama. Jadi pada dalam sana minta mutunya seberapa atau setingkat apa, selevel apa kita harus sama,” terang dia.

Kemudian yang dimaksud mana ketiga, lanjutnya, adalah penanganan hambatan. “Jadi penanganan hambatan itu kan, saat ini cenderung tarif memang turun, tapi beberapa negara menerapkan ada standar sertifikat. Itu yang digunakan harus terus kita penuhi,” lanjutnya.

Lebih lanjut Erwin mengatakan, selain pasar tradisional atau lima pasar tradisional yang digunakan telah lama lama disebutkan sebelumnya, membuka prospek pasar baru juga perlu dilakukan. Misalnya dengan menyasar Eropa Timur, Timur Tengah, sampai dengan Afrika.

“Di luar sana ada pasar yang digunakan memang punya prospek potensial untuk mampu digarap, seperti Eropa Timur, kemudian Timur Tengah, ada Afrika itu juga punya kesempatan untuk mampu didorong ekspor kita. Tetapi komoditasnya memang akan berbeda-beda,” tuturnya.

Share:

Tinggalkan komentar